Papanikolaou test atau Pap
smear adalah metode screening ginekologi, dicetuskan oleh Georgios
Papanikolaou, untuk menemukan proses-proses premalignant dan malignant di
ectocervix, dan infeksi dalam endocervix dan endometrium. Pap smear digunakan
untuk mendeteksi kanker rahim yang disebabkan oleh human papillomavirus atau
HPV. Menurut perkiraan, di Inggris Pap smear mencegah sekitar 700 kematian per
tahun. Wanita yang aktif secara seksual disarankan menjalani Pap smear sekali
setahun.
Dokter atau perawat dan bidan memasukkan
speculum ke vagina pasien untuk mengambil sample dari cervix. Pap smear
biasanya tidak dilakukan selama menstruasi. Prosedur ini dapat menimbulkan
sedikit rasa sakit, namun hal ini bergantung kepada anatomi pasien, faktor
psikologi, dan lain-lain. Sample kemudian diuji di laboratorium dan hasil diperoleh
dalam waktu sekitar 3 minggu. Sedikit pendarahan, kram, dan lain-lain dapat
terjadi sesudahnya.
Pemeriksaan Pap Smear
dilakukan paling tidak setahun sekali bagi wanita yang sudah menikah atau yang
telah melakukan hubungan seksual. Para wanita sebaiknya memeriksakan diri
sampai usia 70 tahun.
Pap Smear dapat dilakukan
kapan saja, kecuali pada masa haid. Persiapan pasien untuk melakukan Pap Smear
adalah tidak sedang haid, tidak coitus 1 – 3 hari sebelum pemeriksaan dilakukan
dan tidak sedang menggunakan obat – obatan vaginal.
Tes Pap Smear Penting untuk
wanita, terutama yang aktif melakukan hubungan seks dan sudah pernah
melahirkan. Namun, tak cuma soal Pap smear secara rutin tapi juga persiapan
melakukannya harus benar agar hasilnya
optimal.
Pap smear dilakukan di
berbagai rumah sakit maupun klinik bersalin. Agar hasilnya optimal, perhatikan
hal - hal berikut:
1. Pap smear sebaiknya dilakukan sekitar 5 hari
setelah haid, atau 10-20 hari setelah hari pertama haid agar leher rahim Anda
bersih dari sisa-sisa darah haid.
2. Dalam dua hari sebelum Pap smear, Anda
sebaiknya menghindari:
membersihkan vagina dengan krim atau sabun apa
pun, juga douching (penyemprotan obat atau larutan tertentu ke arah liang
vagina).
menggunakan tampon atau obat-obatan yang
dimasukkan ke dalam vagina, misalnya jeli untuk KB.
menghindari dahulu hubungan intim suami istri.
3. Sebaiknya tidak mandi berendam menjelang Pap
smear, karena dikhawatirkan ketika berendam ada sisa-sisa sabun yang tertinggal
a tau masuk ke vagina.
4. Jika Anda keputihan, beritahukan kepada
orang yang memeriksa, termasuk semua keluhan yang Anda rasakan. Misalnya terasa
gatal-gatal, sakit atau panas (seperti terbakar) di vagina.
5. Jika hasil Pap smear yang lalu kurang bagus
(abnormal), jangan lupa
memberitahukannya kepada dokter.
Ada beberapa kemungkinan hasil
Pap smear, namun secara umum dapat dibedakan menjadi:
Negatif, artinya dalam batas normal dan tidak
ditemukan sel-sel yang abnormal atau berbahaya. Ini pertanda bagus, dan Anda
biasanya akan diminta melakukan Pap smear kembali setelah satu tahun.
Positif, artinya ditemukan sel epitel (sel
pembentuk jaringan pelapis) yang abnormal. Untuk hasil ini, dokter akan
menjadwalkan beberapa tes untuk Anda, misalnya pemeriksaan kolposkopi
(pemeriksaan leher rahim dengan mengoleskan asam asetat di leher rahim) dan tes
HPV (Human Papillomavirus Test, untuk mengetahui ada tidaknya infeksi
HPV). Umumnya, jika dilakukan kolposkopi
dan dokter menjumpai area mulut rahim yang menunjukkan kecurigaan kelainan,
maka akan dilakukan LLETZ yaitu biopsi menggunakan kawat halus dengan
pemanasan.
Displasia, artinya dalam batas normal, namun
ditemukan ada perubahan sel. Kondisi ini
bisa terjadi karena ada:
Infeksi, antara lain infeksi bakteri, infeksi
jamur, atau perubahan sel yang berhubungan dengan virus herpes simpleks. Dokter biasanya akan memberikan terapi yang
sesuai untuk mengatasinya.
Perubahan sel reaktif. Sel mulut rahim itu sel
yang mudah memperbaharui dirinya kembali, mirip permukaan sel kulit wajah yang
secara priodik menjadi tua, mati, mengelupas dan tumbuh sel baru dari sel muda
dan berkembang seterusnya. Namun pada keadaan tertentu, bisa terjadi “perubahan
reaktif” atau perubahan bentuk sel akibat reaksi terhadap proses tertentu (bisa
infeksi, trauma, atau perubahan sel ke arah keganasan). Pada kondisi ini,
dokter akan memberikan terapi yang
sesuai dan menyarankan pemeriksaan ulang 3 – 6 bulan kemudian.
Sejauh mana keakuratan hasil
Pap smear? Antara 70-95%. Hasil Pap smear bergantung pada laboratorium penguji,
misalnya keakuratan pengambilan sampel, transportasi, pengolahan bahan,
pembacaan sediaan, interpretasi gambar sediaan, serta penulisan kesimpulan dan
anjuran. Bisa saja terjadi hasil false positive dan false negative. Hasil false
positive artinya wanita yang bersangkutan sebelumnya dikatakan memiliki sel-sel
leher rahim yang abnormal, padahal sel-selnya ternyata normal. Jadi, jika
dokter mengatakan hasil Pap smear Anda false positive, maka itu berarti tidak
ada masalah. Sementara hasil false
negative artinya wanita yang bersangkutan sebelumnya dikatakan memiliki sel-sel
leher rahim yang normal, padahal kenyataannya, ada masalah dengan sel-sel
tersebut yang terlewatkan. Namun, dengan melakukan Pap smear secara rutin, jika
sel-sel abnormal itu tidak terdeteksi pada satu waktu, maka mereka akan
terdeteksi pada saat Anda melakukan Pap smear berikutnya.



0 komentar:
Posting Komentar