Sabtu, 14 Juni 2014

PERGERAKAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KEMITRAAN



A.  Pengertian  dan Tujuan
Segala upaya fasilitas yang bersifat persuasif dan tidak memerintah yang bertujuan meningkatkan pengetahuan, perilaku dan kemampuan masyarakat dalam menemukan, merencanakan dan memecahkan masalah menggunakan sumber daya /potensi yg dimiliki dan dukungan tokoh-tokoh masyarakat serta LSM.
Pembinaan Peran Serta Masyarakat Adalah salah satu upaya pengembangan yang berkesinambungan dengan tetap memperhatikan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat melalui model persuasif dan tidak memerintah untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku dan mengoptimalkan kemampuan masyarakat.
Penggerakan dan pemberdayaan keluarga merupakan Segala upaya fasilitas yang bersifat tidak memerintah guna meningkatkan pengetahuan dan mengambil keputusan untuk melakukan pemecahan dengan benar tanpa atau dengan benar tanpa atau bantuan pihak lain.
B.  Prinsip dan Ciri – ciri
Prinsip – Prinsip Penggerakan
1.   Menumbuhkembangkan kemampuan masyarakat
2.  Meengembangkan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan
3.  Mengembangkan semangat gotong royong dalam pembangunan kesehatan
4.  Bekerjan bersama masyarakat
5.  Menggalang kemitraan dengan LSM dan organisasi kemasyarakat yang ada dimasyarakat
6.  Penyerahan pengambilan keputasan  kepada masyarakat
C.  Ciri –Ciri Penggerakan Dan Pemberdayaan
1.   Upaya yang berlandasan pada penggerakan dan pemberdayaan masyarakat
2.  Adanya kemampuan/kekuatan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri
3.  Kegiatan yang segala sesuatunya diatur oleh masyarakat secara sukarela
4.  Kemampuan dan kekuatan dimasyarakat
a.   Tokoh-tokoh masyarakat
b.   Organisasi masyarakat
c.   ana masyarakat
5.  Saranan dan material yang dimiliki masyarakat
6.  Pengetahuan masyarakat
7.  Teknologi yang dimiliki masyarakat
8.  Pengembalian keputusan
D.  Strategi
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas yankes
Mengembangkan berbagai cara untuk menggali dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki  oleh masyarakat untuk pembagunan kesehatan
Mengembangan manajemen sumber daya yang dimilki masyarakat secara terbuka
E.  Pokok Kegiatan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat
1.   Penyampaian persepsi tentang masalah kesehatan yang ada dimasyarakat dan perencanaan kegiatan untuk pemecahan masalah
2.  Pelaksanaan rencana kegiatan
3.  Pembinaan dan pengembangan
F.   Langkah-langkah kegiatan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat
Pertemuan Tingkat Desa (PTD)
1.   Tujuan Kegiatan :
a.  Dikenalkanya konsep Desa Siaga
b.  Dikenalkan  Poskesdes
c.  Diperoleh dukungan
d.  Didasari penting MMD
e.  Tersusunnya kelompok kerja SMD
2.  Tempat pertemuana di balai desa
Peserta (camat dokter , tingkat kecamatan) tingkat Desa (kepala Desa bidan Kader, tokoh masyarakat)
3.  Waktu Pertemuan
Disesuaikan  dengan kesediaan dan kondisi desa yang bersangkutan
Pelaksanaan  berdasarkan petunjuk dan hasil pertemuan tingkat kecamatan bidan. Pertemuaan dibuka oleh kepala desa dan memperkenalkan para hadirin. Camat memberikan kata sambutan. Bidan Desa sebagai pembicara menjelaskan ttg masalah.
Survei Mawas Diri (SMD)
SMD  adalah kegiatan perkenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat dan kader setempat dibawah bimbingan bides
Tujuan SMD :
Masyarakat mengenal, mengumpulkan data, mengkaji masalah kes
Timbul minat dan kesadaran masyarakat
SMD dilaksanakan didesa terpilih dengan memilih lokasi tertentu
SMD dilaksanakan oleh Kader yg telah ditunjukan oleh kader masyarakat
Waktu SMD dilaksanakan sesuai dengan hasil kesepakatan
Cara pelaksanaan :
1.   bidan Desa  dan kader yg ditugaskan  u melaksanakan :
2.  Penentuan sasaran, baik jmlh KK ataupun lokasinya
3.  Penentuan jenis informasi masalah kes
4.  Cara memperoleh informasi
5.  Pembuatan intrumens
6.  Kelompok pelaksanaan SMD dengan bimbingan Bides
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Pertemuan seluruh warga untuk membahas hasil SMD dan merencanakan penanggulangan masalah kes
Tujuan : masyarakat  mengenal masalah kes, masyarakat bersepekat u menanggulangi masalah kes, Masyarakat menyusun rencana kerja u menanggulangi masalah kes
MMD harus dihadiri oleh pemuka masyarakat desa, petugas Puskesmas dan sektor terkait
MMD dilaksanakan dibalai Desa
MMD dilaksanakan segera setelah SMD
Cara pelaksanaan :
1.   Pembukaan 
2.  Mengenalkan masalah kes
3.  Penyajian hasil SMD oleh kelopok SMD
4.  Perumusan dan penentuan prioritas
5.  Penyusunan rencana penanggulangan masalah kes
6.  Penutup
Kegiatan Teknis
a.   Pengamatan epidemiologi sederhana
b.   Promosi Kesehatan
c.   Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)
d.   PHBS
e.   Sanitasi Dasar
f.   Kesehatan Ibu dan Anak

Computed Tomography Scan (CT Scan) CT SCAN



CT scan adalah test diagnostik yang memiliki informasi yang sangat tinggi. Tujuan utama penggunaan ct scan adalah mendeteksi perdarahan intra cranial,les yang memenuhi rongga otak (space occupy ng les ons/SOL), edema serebral dan adanya perubahan struktur otak. Selain itu Ct scan juga dapat digunakan dalam mengidentifikasi nfark ,hidrosefalus dan atrofi otak.
Ct Scan digunakan sejak tahun 1970 dalam alat bantu dalam proses diagnosa dan pengobatan pada pasien neurologis.Gambaran Ct Scan adalah hasil rekonstruksi komputer terhadap gambar X-Ray.Gambaran dari berbaga lapisan secara multiple dilakukan dengan cara mengukur densitas dari substansi yang dilalu oleh sinar X.
CT Scan digunakan di dalam kedokteran sebagai alat diagnostik dan sebagai pemandu untuk prosedur intervensi .Kadang-kadang membandingkan material seperti kontras yang diodinas kedalam pembuluh darah .Ini berguna untuk menyorot struktur seperti pembuluh darah yang tidak akan sulit untuk menggambarkan jaringan sekitarnya. Penggunaan material kontras dapat juga membantu ke arah memperoleh informasi fungsional tentang jaringan / tisu.
PRINSIP KERJA SERTA RUAG LINGKUP CT SCANNER
Peralatan CT terdiri atas banyak komponen yang merupakan perpaduan antara beberapa sistem. Sistem tersebut adalah :
· Sistem scanning
· Sistem pengolahan data
· Sistem pencatatan gambar.
Komputer berperan pada sistim pengolahan data. Sistem scanning pada CT pada dasarnya sama dengan tomografi konvensional yaitu sebuah tabung sinar-X dan film yang bergerak dengan obyek yang statis. Bedanya adalah pada CT fungsi film digantikan oleh sebuah detektor. Obyek yang diam merupakan titik pusat dari sebuah lingkaran yang merupakan lintasan dari tabung sinar-X dan detektor yang terletak berhadap-hadapan.
Pengambilan gambar (eksposi) dilakukan oleh tabung sinar-X dan detektor yang bergerak secara sinkron sebanyak 360 derajat, atau 180 derajat pada generasi terdahulu. Sinar X yang telah mengalami atenuasi (perubahan intensitas sesuai dengan sifat jaringan yang dilaluinya) didalam obyek diteruskan ke detektor. Ditektor yang digabung dengan photo multifier tube (PMT) menghasilkan raw data yang yang kemudian dikirim ke komputer untuk mengalami pengolahan.
Komputer itu sendiri terdiri atas Arithmatic Logic Unit (ALU) dan Central Processing Unit (CPU). Raw data yang berupa signal listik harus diubah dulu kedalam data-data digital untuk kemudian dilakukan perhitungan logaritmik ke dalam ALU. Selanjutnya data-data digital diolah dalam CPU sehingga hasil akhirnya dapat berupa gambaran pada TV monitor, serta dapat pula diambil pencatatan gambar melalui film radiografi, magnetic tape / disc dan lain sebagainya. CT Scan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan pemeriksaan radiologik konvensionil, karena dengan CT Scan-ner bisa didapatkan gambaran potongan obyek, dalam hal ini pasien, secara menyeluruh tanpa superposisi (tumpang tindih) dengan organ-organ lain
Peningkatan teknologi CT Scan adalah menurunkan dosis radiasi yang diberikan, menurunkan lamanya waktu dalam pelaksanaan scaning dan peningkatan kemampuan merekonstruksi gambar. Sebagai contoh,untuk l hati di penempatan yang sama dari suatu sudut berbeda telah meningkat dari waktu ke waktu. Meski demikian, dosis radiasi dari CT meneliti beberapa kali lebih tinggi dibanding penyinaran konvensional .
APLIKASI PADA KLINIS
Pada cranial :
Diagnosa dari cerebrovascular accidents dan intracranial hemorrhage
Mendeteksi tumor
Mendeteksi peningkatan intracranial pressure sebelum dilakukan lumbar puncture atau evaluas fungs ventriculoperitoneal shunt.
Evaluasi fraktur wajah atau kranial
Pada kepala/leher/wajah/mulut CT scanning digunakan pada rencana operasi bagi deformitas kraniofasial dan dentofasial serta evaluasi tumor sinus, nasal, orbital, dan rencana rekonstruksi implant dental.
Pada dada
Mendeteksi perubahan akut ataupun kronik parenklim paru
Evaluasi proses intrestitial kronik (emfisema,fibrosis)
Evaluasi mediatinum dan limfadenopat menggunakan kontrast per IV
Metode pemeriksaan utama pada embol paru,dan disecsi aorta menggunakan kontras IV
Pada abdomen dan pelvik
Diagnosa pada batu ginjal,apendisitis, pankreatitis, diverkulitis,anerisma aorta abdomen,obstruksi usus
Pilihan pertama mendeteksi trauma menelan benda solid
CT scan bukan pilhan utama pada pelvik, pilhan pertama adalah ultrasonografi
Pada Ekstremitas
Digunakan pada fraktur kompleks
DIAGNOSA
Pelaksanaan CT Scan sendiri tIdak memiliki bahaya yang fatal kecual pada dosis radiasi yang tinggi atau telah terakumulasi .Sedangkan bahaya sesungguhnya dapat terjadi pada penggunaan kontrast. Diagnosa yang dapat muncul adalah resiko trauma b.d iritasi dan alergi akibat pemberian benda kontras
Sebagai sebuah alat yang asing maka CT Scan juga dapat memunculkan rasa cemas pada klien.,pada klien dengan resiko tertentu ini akan membahayakan dirinya.
INTERVENSI
Kaji adanya alergi terhadap zat kontras
Berikan informasi yang jelas dan lengkap tentang CT Scan termasuk prosedur pemeriksaannya
Jelaskan tentang adanya pemberian kontras
Pindahkan alat bantu yang mengganggu sebelum pemeriksaan
Ajarkan klien gejala pada reaksi alergi (takipnea, distress pernafasan, urti karia, mual dan muntah)