Pengertian
Denver II adalah revisi utama dari standardisasi ulang dari Denver Development Screening Test (DDST) dan Revisied Denver Developmental Screening Test (DDST-R). Adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini bukan tes diagnostik atau tes IQ. Waktu yang dibutuhkan 15-20 menit.
1. Aspek Perkembangan yang dinilai
Terdiri dari 125 tugas perkembangan.
Tugas yang diperiksa setiap kali skrining hanya berkisar 25-30 tugas
Ada 4 sektor perkembangan yang dinilai:
a. Personal Social (perilaku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
b. Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
c. Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan
d. Gross motor (gerakan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
2. Alat yang digunakan
a. Alat peraga: benang wol merah, kismis/ manik-manik, Peralatan makan, peralatan gosok gigi, kartu/ permainan ular tangga, pakaian, buku gambar/ kertas, pensil, kubus warna merah-kuning-hijau-biru, kertas warna (tergantung usia kronologis anak saat diperiksa).
b. Lembar formulir DDST II
c. Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan cara penilaiannya.
3. Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu:
a. Tahap pertama: secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia:
1) 3-6 bulan
2) 9-12 bulan
3) 18-24 bulan
4) 3 tahun
5) 4 tahun
6) 5 tahun
c.Tahap kedua
Dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan pada tahap pertama. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik yang lengkap.
d. Penilaian
Jika Lulus (Passed = P), gagal (Fail = F), ataukah anak tidak mendapat kesempatan melakukan tugas (No Opportunity = NO).
3. Cara Pemeriksaan Ddst II
a. Tetapkan umur kronologis anak, tanyakan tanggal lahir anak yang akan diperiksa. Gunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu tahun.
b. Jika dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah, jika sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan ke atas.
c. Tarik garis berdasarkan umur kronologis yang memotong garis horisontal tugas perkembangan pada formulir DDST.
d. Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F.
e. Berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasikan dalam: Normal, Abnormal, Meragukan dan tidak dapat dites.
1) Abnormal
a) Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih
b) Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan Plus 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia .
2) Meragukan
a) Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih
b) Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.
3) Tidak dapat dites
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau meragukan.
4) Normal
Semua yang tidak tercantum dalam kriteria di atas.
Interpretasi dari nilai Denver II
1. Advanced
Melewati pokok secara lengkap ke kanan dari garis usia kronologis (dilewati pada kurang dari 25% anak pada usia lebih besar dari anak tersebut)
2. OK
Melewati, gagal, atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia antara persentil ke-25 dan ke-75
3. Caution
Gagal atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia kronologis di atas atau diantara persentil ke-75 dan ke-90
4. Delay
Gagal pada suatu pokok secara menyeluruh ke arah kiri garis usia kronologis; penolakan ke kiri garis usia juga dapat dianggap sebagai kelambatan, karena alasan untuk menolak mungkin adalah ketidakmampuan untuk melakukan tugas tertentu
Interpretasi tes
1. Normal
Tidak ada kelambatan dan maksimum dari satu kewaspadaan
2. Suspect
Satu atau lebih kelambatan dan/ atau dua atau lebih banyak kewaspadaan
3. Untestable
Penolakan pada satu atau lebih pokok dengan lengkap ke kiri garis usia atau pada
lebih dari satu pokok titik potong berdasarkan garis usia pada area 75% sampai 90%.Rekomendasi untuk rujukan tes Suspect dan Untestable:
Skrining ulang pada 1 sampai 2 minggu untuk mengesampingkan faktor tempore.
B. Konsep Tumbuh Kembang
1. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh); sedangkan perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.(Soetjiningsih. 1998 )
Pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur; sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi dari alat tubuh. ( Depkes RI )
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu; perkembangan lebih menitikberatkan aspek perubahan bentuk atau fungsi pematangan organ atau individu, termasuk perubahan aspek sosial atau emosional akibat pengaruh lingkungan.(Markum,1991)
2. Prinsip-Prinsip Tumbuh Kembang
Tumbuh kembang merupakan proses yang dinamis dan terus menerus.Prinsip tumbuh kembang
a. Tumbuh kembang terus menerus dan komplek
b. Tumbuh kembang merupakan proses yang teratur dan dapat diprediksi
c. Tumbuh kembang berbeda dan terintegrasi
d. Setiap aspek tumbuh kembang berbeda dalah setiap tahapnya dan dapat dimodifikasi
e. Tahapan tumbang spesifik untuk setiap orang
Prinsip tumbuh kembang menurut Potter & Perry ( 2005 )
a. Perkembangan merupakan hal yang terartur dan mengikuti rangkaian tertentu.
b. Perkembangan adalah sesuatu yang terarah dan berlangsung terus menerus, dalam pola sebagai berikut :
1) Cephalocaudal
Pertumbuhan berlangsung terus dari kepala ke arah bawah
2) Proximodistal
Perkembangan berlangsung terus dari daerah pusat (proksimal ) tubuh kea rah luar tubuh ( distal )
3) Differentiation
Ketika perkembangan berlangsung terus dari yang mudah kearah yang lebih kompleks.
Perkembangan merupakan hal yang kompleks, dapat diprediksi , terjadi dengan pola yang konsisten dan kronologis.
Prinsip Perkembangan dari Kozier dan Erb
a. Manusia tumbuh secara terus menerus
b. Manusia mengikuti bentuk yang sama dalam pertumbuhan dan perkembangan
c. Manusia berkembang menyebabkan dia mendapatkan proses pembelajaran dan kematangan
d. Masing-masing tahapan perkembangan memiki karakteristik tertentu
e. Selama bayi ( infancy) dan balita
merupakan saat pembentukan perilaku, gaya hidup, dan bentuk pertumbuhan.
3. Faktor-faktor tumbuh kembang
Banyak sekali faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Faktor tersebut terdiri dari 2 golongan, yaitu:
a. Faktor internal
1) Perbedaan ras/etnik atau bangsa
2) Keluarg
3) Umur
4) Jenis kelamin
5) Kelainan genetik
6) Kelainan kromosom
b. Faktor eksternal
Faktor pranatal : gizi, mekanis, toksin, endokrin, radiasi, infeksi, kelainan imunologi, anoksia embrio dan psikologis ibu.
c. Faktor persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, dan asfiksia dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan otak.
d. Pasca natal
Gizi, penyakit kronis/ kelainan congenital, lingkungan fisis dan kimia, psikologis, endokrin (gangguan hormone), sosioekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi dan obat-obatan.
4. Ciri –Ciri Tumbuh Kembang
Tumbuh kembang yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa mempunyai ciri ciri tersendiri, yaitu (Soetjiningsih, 1995) :
a. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinyu sejak konsepsi sampai maturitas atau dewasa, dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
b. Dalam periode tertentu terdapat adanya masa percepatan atau masa perlambatan, serta laju tumbuh kembang yang berlainan diantara organ-organ.
c. Pola perkembangan anak adalah sama, tetapi kecepatannya berbeda antara anak satu dengan lainnya.
d. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi system susunan saraf.
e. Aktivitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas.
f. Arah perkembangan anak adalah cephalocaudal.
g. Refleks primitive seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum gerakan volunter tercapai.
5. Tahap –Tahap Tumbuh Kembang Bayi dan Balita
a. Usia 1 bulan
1) Di hari-hari pertama setelah kelahiran,bayi belum bisa membuka matanya. Namun setelah berjalan beberapa hari kemudian, ia akan bisa melihat pada jarak 20 cm.
2) Bulan pertama ini bayi akan memulai adaptasinya dengan lingkungan baru
3) Memiliki gerakan refleks alami.
4) Memiliki kepekaan terhadap sentuhan.
5) Secara refleks kepalanya akan bergerak ke bagian tubuh yang disentuh.
6) Sedikit demi sedikit sudah bisa tersenyum.
7) Komunikasi yang digunakan adalah menangis. Arti dari tangisan itu sendiri akan Anda ketahui setelah mengenal tangisannya, apakah ia lapar, haus, gerah, atau hal lainnya.
8) Peka terhadap sentuhan jari yang disentuh ke tangannya hingga ia memegang jari tersebut
9) Tiada hari tanpa menghabiskan waktunya dengan tidur.
b. Usia 2 bulan
1) Sudah bisa melihat dengan jelas dan bisa membedakan muka dengan suara.
2) Bisa menggerakkan kepala ke kiri atau ke kanan, dan ke tengah.
3) Bereaksi kaget atau terkejut saat mendengar suara keras.
c. Usia 3 bulan
1) Sudah mulai bisa mengangkat kepala setinggi 45 derajat.
2) Memberikan reaksi ocehan ataupun menyahut dengan ocehan.
3) Tertawanya sudah mulai keras.
4) Bisa membalas senyum di saat Anda mengajaknya bicara atau tersenyum.
5) Mulai mengenal ibu dengan penglihatannya, penciuman, pendengaran, serta kontak.
d. Usia 4 bulan
1) Bisa berbalik dari mulai telungkup ke terlentang.
2) Sudah bisa mengangkat kepala setinggi 90 derajat.
3) Sudah bisa menggenggam benda yang ada di jari jemarinya.
4) Mulai memperluas jarak pandangannya.
e. Usia 5 bulan
1) Dapat mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil.
2) Mulai memainkan dan memegang tangannya sendiri.
3) Matanya sudah bisa tertuju pada benda-benda kecil.
f. Usia 6 bulan
1) Bisa meraih benda yang terdapat dalam jangkauannya.
2) Saat tertawa terkadang memperlihatkan kegembiraan dengan suara tawa yang ceria.
3) Sudah bisa bermain sendiri.
4) Akan tersenyum saat melihat gambar atau saat sedang bermain.
g. Usia 7 bulan
1) Sudah bisa duduk sendiri dengan sikap bersila.
2) Mulai belajar merangkak.
3) Bisa bermain tepuk tangan dan cilukba.
h. Usia 8 bulan
1) Merangkak untuk mendekati seseorang atau mengambil mainannya.
2) Bisa memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lainnya.
3) Sudah bisa mengeluarkan suara-suara seperti, mamama, bababa, dadada, tatata.
4) Bisa memegang dan makan kue sendiri.
5) Dapat mengambil benda-benda yang tidak terlalu besar.
i. Usia 9 bulan
1) Sudah mulai belajar berdiri dengan kedua kaki yang juga ikut menyangga berat badannya.
2) Mengambil benda-benda yang dipegang di kedua tangannya.
3) Mulai bisa mencari mainan atau benda yang jatuh di sekitarnya.
4) Senang melempar-lemparkan benda atau mainan.
j. Usia 10 bulan
1) Mulai belajar mengangkat badannya pada posisi berdiri.
2) Bisa menggenggam benda yang dipegang dengan erat.
3) Dapat mengulurkan badan atau lengannya untuk meraih mainan.
k. Usia 11 bulan
1) Setelah bisa mengangkat badannya, mulai belajar berdiri dan berpegangan dengan kursi atau meja selama 30 detik.
2) Mulai senang memasukkan sesuatu ke dalam mulut.
3) Bisa mengulang untuk menirukan bunyi yang didengar.
4) Senang diajak bermain cilukba.
l. Usia 12 bulan
1) Mulai berjalan dengan dituntun.
2) Bisa menyebutkan 2-3 suku kata yang sama.
3) Mengembangkan rasa ingin tahu, suka memegang apa saja.
4) Mulai mengenal dan berkembang dengan lingkungan sekitarnya.
5) Reaksi cepat terhadap suara berbisik.
6) Sudah bisa mengenal anggota keluarga.
7) Tidak cepat mengenal orang baru serta takut dengan orang yang tidak dikenal/asing.
C. Pertumbuhan Bayi Dan Balita
Tentu saja untuk memastikannya dengan jelas, konsultasikan kesehatan bayi Ibu dengan DSA yang terpercaya. Karena setiap sentimeter dan kilogram pada tubuh bayi sangat berpengaruh pada grafik bayi Ibu, jadi pengukuran harus dilakukan secara medis dan sangat teliti. Sangatlah sulit untuk mempercayai angka dan jumlah yang akurat jika Ibu sendiri yang melakukan pengukurannya. Pengukuran dasarnya dilakukan pada lima hal berikut:
1. Berat Badan
Setelah melepaskan pakaian pada bayi, dokter atau perawat akan meletakkan bayi pada timbangan khusus untuk diukur beratnya. Pengukuran biasanya akan tercatat dalam satuan kilogram, dan Ibu dapat segera mengetahui berat badan yang akurat dari bayi.
2. Tinggi/Panjang Badan
Dalam posisi berbaring, dokter atau perawat akan mengukur bayi Ibu dari atas kepala hingga tumit. Beberapa rumah sakit menggunakan alat khusus dengan bagian kepala dan kaki dari ranjang pengukur untuk mendapatkan hasil yang akurat.
3. Lingkar Kepala
Untuk mengukur lingkar kepala bayi Ibu, dokter atau perawat akan melingkarkan alat pengukur khusus yang fleksibel tepat di atas alis dan telinga. Pentingnya mengukur lingkar kepala bayi adalah untuk mengetahui apakah ukuran tengkorak dan otak bayi sudah sesuai dan pertumbuhannya dalam batas wajar. Melalui pengukuran lingkar kepala, dokter anak dapat langsung mendeteksi bila ada penyakit atau ketidakwajaran dalam pertumbuhan bayi.
4. Gizi
Hal paling utama yang harus diperhatikan oleh orang tua jika ingin tumbuh kembang putra putrinya maksimal. Pemenuhan gizi pada setiap balita merupakan suatu keharusan karena hal ini sangat berpengaruh pada masa depan si buah hati, terutama pada 5 tahun pertama, karena apa yang terjadi selama 5 tahun pertama tersebut sangat menentukan tahun demi tahun pertumbuhan dan perkembangannya. Hal inilah yang seharusnya mendasari setiap orang tua untuk berusaha agar gizi balitanya terpenuhi semaksimal mungkin.
D. Perkembangan Bayi dan Balita
1. Satu bulan tangan & kaki bergerak aktif kepala menoleh ke samping kanan dan kiri bereaksi terhadap bunyi lonceng menatap wajah ibu/pengasuh.
2. Dua bulan mengangkat kepala ketika tengkurap bersuara tersenyum spontan
3. Tiga bulan kepala tegak ketika didudukan memegang mainan tertawa/berteriak memandang tangannya
4. Empat bulan tengkurap-terlentang sendiri
5. Lima bulan meraih, menggapai menoleh ke suara meraih mainan
6. Enam bulan duduk tanpa berpegangan memasukkan biskuit ke mulut
7. Tujuh bulan mengambil mainan dengan tangan kanan dan kiri bersuara ma, ma…
8. Delapan bulan berdiri berpegangan
9. Sembilan bulan menjimpit melambaikan tangan
10. Sepuluh bulan memukul mainan di kedua tangan bertepuk tangan
11. Sebelas bulan memanggil mama, papa menunjuk, meminta
12. Dua belas bulan berdiri tanpa berpegangan memasukkan mainan ke cangkir bermain dengan orang lain
13. Lima belas bulan berjalan mencoret-coret berbicara 2 kata minum dari gelas
14. Satu setengah tahun lari naik tanggamenendang bola menumpuk 2 mainan berbicara beberapa kata (mimik, pipis) memakai sendok, menyuapi boneka
15. Dua tahun menumpuk 4 mainan menunjuk gambar (bola,kucing) menggabungkan beberapa kata (mama pipis) menunjuk bagian tubuh (mata, mulut) melepas pakaian,memakai pakaian,menyikat gigi
16. Dua setengah tahun melompat mencuci tangan dan mengeringkan tangan
17. Tiga tahun menggambar garis tegak menyebutkan warna benda, menyebutkan penggunaan benda (gelas untuk minum) menyebutkan nama temanmemakai baju kaos
18. Tiga setengah tahun berdiri 1 kaki menggambar lingkaran, menggambar tanda tambah, menggambar manusia (kepala,badan, kaki)
19. Empat tahun memakai baju tanpa dibantu
20. Empat setengah tahun bermain kartu, menyikat gigi tanpa dibantu
21. Lima tahun menghitung mainan
E. Penilaian Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi Dan Anak
1. Pertumbuhan Fisik Bayi dan Anak
Parameter ukuran antropometrik yang dipakai pada penilaian pertumbuhan fisik, antara lain tinggi badan, berat badan, lingkaran kepala, lingkaran dada, lipatan kulit, lingkaran lengan atas, panjang lengan (arm span), proporsi tubuh/perawakan, dan panjang tungkai. Penilaian pertumbuhan dimulai dengan memplot hasil pengukuran tinggi badan, berat badan pada kurva standar ( misalnya NCHS, Lubschenko, Harvard, dan lain sebagainya ), sejak dalam kandungan ( intra uterin ) hingga remaja.
Perbandingan berbagai bagian tubuh bayi baru lahir sangat berlainan dengan proporsi janin, balita, anak besar atau dewasa; ukuran kepalanya relatif besar, muka berbentuk bundar, mandibula kecil, dada lebih bundar, dan batas antrieor posterior kurang mendatar, abdomen lebih membuncit, ekstrimitas relatif lebih pendek. Berat badan bayi baru lahir adalah kira-kira 3000 g, biasanya anak laki-laki lebih berat dari anak perempuan. Lebih kurang 95% bayi cukup bulan mempunyai berat badan antara 2500 – 4500 g.
Panjang badan rata-rata waaktu lahir adalah 50 cm, lebih kurang 95% diantaranya menunjukkan panjang badan sekitar 45 –55 cm. Pertumbuhan fisik adalah hasil dari perubahan bentuk dan fungsi dari organisme.
2. Perkembangan Bayi dan Anak
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/stimulasi yang berguna agar potensi berkembang, sehingga perlu mendapat perhatian.Frankenburg dkk.(1981) melalui Denver Development Stress Test (DDST) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita yaitu :
a. Personal Social ( kepribadian/tingkah laku sosial ).
b. Fine Motor Adaptive ( gerakan motorik halus )
c. Langauge ( bahasa )
d. Gross Motor ( perkembangan motorik kasar )
Ada juga yang membagi perkembangan balita ini menjadi 7 aspek perkembangan, seperti pada buku petunjuk program BKB ( Bina Keluarga dan Balita ) yaitu perkembangan
a. Tingkah laku sosial
b. Menolong diri sendiri
c. Intelektual
d. Gerakan motorik halus
e. Komunikasi pasif
f. Komunikasi aktif
g. Gerakan motorik kasar
Menurut Milestone perkembangan adalah tingkat perkembangan yang harus dicapai anak pada umur tertentu, misalnya :
a. 4-6 minggu
Tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2 minggu kemudian
b. 12-16 minggu
Menegakkan kepala, tengkurap sendiri, menoleh kearah suara, memegang beneda yang ditaruh ditangannya
c. 20 minggu
Meraih benda yang didekatkan padanya
d. 26 minggu
Dapat memeindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya, duduk, dengan bantuan kedua tangan ke depan, makan biskuit sendiri
e. 9-10 bulan
Menunjuk dengan jari telunjuk, memegang benda dengan ibu jari dan telunjuk, merangkak, bersuara da.. da…
f. 13 bulan
Berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal
Dengan milestone ini kita dapat mengetahui apakah anak mengalami perkembangan anak dalam batas normal atau mengalami keterlambatan. Sehingga kita dapat melakukan deteksi dini dan intervensi dini, agar tumbuh kembang anak dapat lebih optimal.
F. Stimulasi Tumbuh Kembang Bayi Dan Balita
Kemampuan dan tumbuh kembang anak perlu di rangsang oleh orang tua agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai umurnya. Upaya untuk merangsang tumbuh kembang anak disebut stimulasi tumbuh kembang anak
Perkembangan anak meliputi 4 aspek yaitu :
1. Perkembangan gerak kasar
2. Perkembangan gerak halus
3. Perkembangan bicara, bahasa dan kecerdasan
4. Perkembangan pergaulan dan percaya diri/personal social
Jenis perkembangan anak yang perlu di stimulasi sebagai berikut :
1. Kemampuan gerak
2. Kemampuan bicara
3. Kecerdasan
4. Kemandirian/percaya diri
5. Kemampuan bergaul
Stimulasi dapat dilakukan sejak bayi baru lahir, dan dapat dilakukan secara bertahap, berkelanjutan dan terus-menerus. Pemberian stimulasi dapat dilakukan dengan cara secara berikut :
a. Stimulasi dilakukan dengan penuh kasih sayang dalam suasana menyenangkan.
b. Anak diajri dan dilatih berbagai kegiatan sesuai dengan usianya, seperti bermain, berlari, menari, menyanyi, membaca, berhitung, menulis, menggambar, membantu orang tua dan sebagainya.
c. Stimulasi dilakukan khusus pada sensorik motorik dengan memberikan latihan-latihan/sentuhan tertentu seperti message, senam bayi, latihan gerak khusus dan terapi gerak
d. Anak tidak boleh dipaksa jika tidak melakukan kegiatan stimulasi
e. Memberikan pujian apabila anak berhasil melakukan kegiatan stimulasi
G. Kebutuhan Fisik dan Psikososial Bayi dan Balita
Kebutuhan psikososial adalah kebutuhan ASIH dan ASAH.
Kebutuhan ASIH meliputi : perhatian segera, kasih sayang, rasa aman, dilindungi, mandiri,rasa memiliki,kebutuhan akan sukses,mendapatkan kesempatan dan pengalaman,dibantu dan dihargai.
Kebutuhan ASAH meliputi : stimulasi (rangsangan) dini pada semua indera (pendengaran, penglihatan, sentuhan, membau, mengecap), sistem gerak kasar dan halus, komunikasi, emosi-sosial dan rangsangan untuk
berpikir.Stimulasi merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.Anak yang banyak mendapatkan stimulasi yang terarah akan cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang mendapatkan stimulasi.Pemberian stimulasi ini sudah dapat dilakukan sejak masa pranatal, dan setelah lahir dengan cara menetekan bayi pada ibunya sedini mungkin.Asah merupakan kebutuhan untuk perkembangan mental psikososial anak yang didapat melalui pendidikan dan latihan.